[SINOPSIS FILM] Alur Film The Miracle Letter To President _ Kisah perjuangan seorang Siswa Jenius untuk membangun Stasiun Kereta Api di Desanya yang Tidak Memiliki Akses Jalan
The Miracle Letters To President, Sebuah film dari negara Korea Selatan yang menguras air mata. Film ini diambil dari kisah nyata. Dengan latar desa terpencil yang tidak dilalui oleh jalan kendaraan kecuali rel kereta api. Tapi anehnya tak ada stasiun pemberhentian di desa ini. Desa terpencil itu terletak di kawasan Gyeongsang Utara. Disanalah tinggal seorang remaja SMA bernama Jung Joon Kyeong.
Lelaki inilah yang bernama Jung Joon Kyeong. Dia sudah mengirim lebih dari 54 surat kepada presiden. Tapi tak ada satupun yang berbalas. Pria yang tinggal di desa kecil tanpa akses jalan ini harus menembus terowongan dan jembatan perlintasan rel kereta api selama 2 jam untuk menuju sekolahnya. Tak hanya dia ada puluhan penduduk desa lain yang harus melakukan hal yang sama untuk menuju kota melaksanakan aktivitas mereka. Para penduduk desa tak punya pilihan selain menantang nyawa melintasi rel kereta dengan 3 terowongan ini. Tak sedikit warga desa harus meregang nyawa karena hal ini.
Desa itu bernama Bucheori, Socheon-myeon. Tempat kelahiran Joon Kyeong dan kakaknya Bo Kyeong. Dua kakak beradik itu hanya tinggal berdua. Ibu mereka sudah meninggal saat melahirkan Joon Kyeong. Sedangkan ayahnya yang seorang masinis tinggal di daerah lain.
Hari itu tanggal 3 Maret 1986, hari pertama Joon Kyeong masuk SMA. Bo Kyeong kakaknya selalu sedia mengantar adiknya. Karena akses jalan yang sulit, Joon Kyeong tiba saat upacara penerimaan sudah dimulai. Tingkah lakunya yang konyol menarik perhatian barisan siswa dan guru yang berbaris rapi. Termasuk seorang siswi perempuan bernama Raa Hee. Dia tertarik dengan sifat polos Joong Kyung. Sejak saat itulah Raa Hee selalu memperhatikan Joon Kyeong.
Gadis itu akhirnya menemukan fakta jika Joong Kyeong adalah anak jenius yang sangat ahli dalam matematika. Raa Hee yang sedikit agresif selalu mengganggu dan memperhatikan Joon Kyeong hingga suatu ketika dia mengetahui kalau pria itu ternyata selalu mengirim surat kepada presiden untuk meminta pembangunan sebuah stasiun kereta kecil di desanya.
Raa Hee mengambil kesempatan ini untuk lebih dekat dengan Joon Kyeong. Dia menawarkan bantuan kepada Joon Kyeong untuk mewujudkan impiannya berbicara dengan presiden. Mendengar latar belakang Ayah Ra Hee yang seorang anggota Parlemen membuat Joon Kyeong menyetujui hal tersebut. Mereka berdua bersama-sama menemukan cara agar Joon Kyeong dapat bertemu dengan presiden dan menyampaikan keinginannya ini. Mulai dari memperbaiki struktur surat yang mereka kirim hingga mengikuti olimpiade matematika dengan hadiah penghargaan dari presiden.
Joon Kyeong tak melewatkan kesempatan itu. Dengan kecerdasannya yang dia miliki remaja pria ini berhasil menempati posisi pertama. Raa Hee dan Joon Kyeong sangat bahagia. Namun ketika mengetahui pemberian hadiah akan diwakili oleh pengawas pendidikan keduanya kecewa karena rencana untuk bertemu presiden tak bisa terwujud.
Tapi Joon Kyeong tak menyerah dia tetap mencari cara agar desanya memiliki stasiun kereta api. Sampai impian itu terwujud dia membuat sebuah rambu lalu lintas kereta sederhana untuk meminimalisir kecelakaan yang akan dialami penduduk.
Karena sering menghabiskan waktu bersama, perasaan cintapun tumbuh diantara keduanya. Hingga suatu ketika Ra Hee dan keluarganya akan pindah ke seoul. Gadis itu meminta ayahnya untuk membawa Joon Kyeong bersama mereka. Selain karena perasaan suka, Raa hee berpikir bahwa kejeniusan Joon Kyeong akan lebih berkembang jika dia mendapat pendidikan di kota besar. Terlebih Ayah Ra Hee menyetujui dan akan menyekolahkan Joon Kyung di sekolah khusus sains.
Tapi Joon Kyeong melewatkan kesempatan itu. Dia tidak bisa meninggalkan desa yang sudah bertahun-tahun dia tinggali. Terutama meninggalkan kakaknya Bo Kyung. Disinilah plot twist mulai terlihat teman-teman. Ternyata Kakaknya Joon Kyeong yang selalu menemaninya setiap saat adalah arwah dari sang kakak.
Ternyata dulu saat Bo Kyeong mengantarkan Joon Kyeong ketika menerima penghargaan matematika saat masih kecil. Kakaknya itu terjatuh dari rel perlintasan kereta api kedalam sungai dan sampai saat ini jasad Bo Kyeong belum ditemukan.
Joon Kyeong merasa amat sangat terpukul dengan kematian kakaknya. Karena itulah ia selalu berusaha mengirim surat kepada presiden demi terwujudnya pembangunan stasiun kereta api di desa mereka. Bukan hanya kakaknya Joo Kyeong tapi sudah banyak korban lain karena akses jalan yang sulit ini.
Raa Hee sangat sedih dengan keputusan Joon Kyeong yang tak bersedia ikut dengannya ke seoul. Meski demikian dia tetap mengirim surat kepada Joon Kyeong. Tapi pria itu tidak pernah membalasnya. Bukan karena sudah melupakan Raa Hee. Tapi Joo Kyeong yang polos tidak tahu apa yang harus di tulis dalam surat tersebut terlebih lagi dia juga tidak tahu alamat lengkap Raa Hee Di seoul. Hingga akhirnya Raa Hee sendirilah yang lebih dulu mengunjungi Joo Kyeong di saat pria itu berulang tahun.
Waktu terus berjalan hingga pada akhirnya pembangunan stasiun kereta pun mendapat izin. Tapi mengingat besarnya dana yang dikeluarkan membuat pemerintah menunda pembangunan tersebut. Hal ini seolah memberi harapan palsu pada penduduk desa. Tapi tidak dengan Joo Kyeong, keinginannya tak surut untuk mendirikan stasiun kereta. Joo Kyeong mengusulkan kepada penduduk desa untuk membangunnya sendiri. Tapi, ide itu di tolak mentah-mentah oleh penduduk desa yang lain karena berfikir itu tidak masuk akal.
Meskipun mendapat penolakan, tapi Joo Kyeong tetap yakin dengan idenya. Dia bekerja sendiri untuk membangun stasiun tersebut. Lelaki jenius yang sangat menyukai astronomi ini mulai bekerja sendirian menyiapkan lahan tempat stasiun akan berdiri. Meskipun dibawah terik matahari yang menyengat, Joo Kyeong tetap bekerja seorang diri hanya ditemani seorang bocah kecil yang juga kehilangan ibunya diperlintasan rel kereta.
Melihat kegigihan Joo Kyeong, Warga desa pun akhirnya tergerak juga untuk membantu membangun stasiun tersebut. Mereka akhirnya gotong royong untuk membuat stasiun kecil yang menjadi impian setiap warga desa. Berkat semangat dan kerja sama semua penduduk desa. Stasiun kereta itupun akhirnya berdiri. Inilah yang menjadi stasiun swasta pertama di korea.
Joo Kyeong sangat bahagia menunggu peresmian stasiun tersebut. Bahkan ada sebuah majalah yang menulis artikel tentang keberhasilannya membangun stasiun kereta ini. Dilain sisi dia juga mendapat rekomendasi dari guru fisikanya untuk mengikuti seleksi sebuah program yang disponsori oleh pemerintah agar siswa terbaik dapat menuntut ilmu dang mengembangkan kemapuannya di Amerika serta mendapat kesempatan untuk berlatih di NASA.
Joo Kyeong yang semula melewatkan banyak kesempatan untuk berkembang kali ini mencoba mengambil langkah lain dengan mengikuti seleksi tersebut. Karena dia sedikit merasa lega untuk meninggalkan desanya setelah stasiun kereta yang mereka bangun telah selesai dan akan diresmikan.
Tapi kenyataannya impian Joo Kyeong untuk mendapatkan stasiun pemberhentian kereta di desanya masih harus butuh perjuangan. Meskipun stasiun itu telah berdiri kokoh, namun tak ada satupun kereta yang berhenti disana dikarenakan arah sinyal kereta yang berbeda. Joo Kyeong sangat kecewa dengan hal ini. Terlebih kereta yang mereka tunggu saat pembukaan stasiun di kemudikan oleh ayahnya.
Rasa kecewa ini membuat Joo Kyeong enggan untuk mengikuti seleksinya. Dia melampiaskan kekecewaan ini pada arwah sang kakak. Pada akhirnya sang kakak tahu kalau Joo Kyeong mati-matian mengharapkan stasiun kereta karena perasaan bersalah pada ibu dan kakaknya. Dia berpikir jika mampu mendirikan sebuah stasiun kereta Ayahnya akan bangga dan tidak memalingkan wajah lagi darinya.
Tanpa dia duga semua curahannya di dengar oleh sang Ayah. Ayah Joo Kyeong juga merasa terluka mendengar hal ini. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa untuk memberhentikan kereta, karena itu bukan kekuasaannya. Namun ketika mendengar kesempatan besar yang akan dilewatkan putranya jika tak mengikuti seleksi itu membuat ayah Joo Kyeong berani melawan peraturan dan memberhentikan kereta di stasiun Yangwon, stasiun yang dibangun Joo Kyeong bersama warga desa.
Joo Kyeong akhirnya berangkat ke Seoul untuk melaksanakan ujian setelah diyakinkan Ayahnya. Untuk pertama kalinya lelaki itu merasa gugup saat memulai ujian. Meskipun datang agak sedikit terlambat tapi Joo Kyeong berhasil melaksanakan ujian itu dengan baik dan bahkan dia terpilih menjadi siswa yang akan berangkat ke Amerika.
Ayah Joo Kyeong sangat bahagia mendengar hal ini. Dia menyiapkan makan malam sederhana menjelang keberangkatan putranya. Disinilah sang Ayah menceritakan alasannya kenapa selalu menghindar ketika menatap Joo Kyeong. Jangan Ayahnya juga menyimpan perasaan bersalah pada putranya. Hubungan Ayah dan anak ini akhirnya membaik dan melepaskan beban perasaan mereka masing-masing.
Hari keberangkatan Joo Kyeong ke Amerika akhirnya tiba. Semua warga desa melepas keberangkatan Joo Kyeong, mereka bahkan berfoto bersama di depan stasiun Yangwon yang merupakan hasil kerja keras mereka. Joo Kyeong meninggalkan desanya. Di kereta sang kaka masih mendampingnnya. Tapi Joo Kyeong mulai menyampaikan perasaannya kepada arwah sang kakak dan merelahkan kematian kakaknya Bo Kyeong. Film ini berakhir dengan keberangkata Joo Kyeong ke Amerika.
My Review
Awalnya aku pikir film ini adalah film romance remaja SMA yang manis gitu. Karena awal cerita lebih banyak diperlihatkan scene antara Joo Kyeong dan Raa Hee. Tapi saat udah masuk pertengahan episode. Aku langsung nyari tisue chingu. Ini airmata netes terus. Konflik Joo Kyeong dan keluarganya haru banget. Dimana ayah dan anak ini ternyata saling menyimpan perasaan bersalah masing-masing jadi kelihatan kalau mereka saling tak peduli dan kurang akur. Padahal saling sayang banget. Pokoknya film ini wajib tonton teman-teman. Alur ceritanya sederhana dan mudah dipahami dengan plot twist yang ok ditambah akting pemain yang mendalami banget. Aku suka Film ini, gimana pendapat teman-teman yang udah nonton? Yuk Comment.
Ok sekian dulu teman-teman postingan kali ini,, Anyeong ✋✋
Komentar
Posting Komentar